Senyawa Hidrokarbon
A.
Definisi Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah
sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). (model atom karbon dan hidrogen ditampilkan)
Salah satu contoh senyawa hidrokarbon yang sederhana
adalah metana, dengan rumus struktur CH4. (model struktur senyawa metana)
Dalam kimia karbon adalah penting bagi kita untuk dapat
menuliskan rumus molekul dan rumus struktur. Rumus molekul
menyatakan jumlah atom setiap unsur yang ada dalam suatu molekul. Sedangkan
rumus struktur menggambarkan bagaimana atom-atom itu terikat satu sama lain. (tampilkan sebagai contoh rumus molekul CH4
dan rumus struktur CH4).
B.
Penggolongan
Hidrokarbon
Hidrokarbon terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu hidrokarbon
alifatik dan hidrokarbon aromatik. Yang termasuk hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon yang
memiliki rantai lurus, rantai bercabang atau rantai melingkar. Sedangkan untuk
hidrokarbon aromatik, rantainya mengandung cincin atom karbon yang sangat
stabil. (model hidrokarbon alifatik dan
aromatik)
C.
Rumus Molekul
1. Alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 dan dinamakan alkana atau parafin. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat diperoleh dengan mensubstitusikan harga n (n menyatakan jumlah atom karbon yang terdapat pada senyawa hidrokarbon) dan ditampilkan dalam tabel berikut.
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 dan dinamakan alkana atau parafin. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat diperoleh dengan mensubstitusikan harga n (n menyatakan jumlah atom karbon yang terdapat pada senyawa hidrokarbon) dan ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel Suku pertama sampai dengan 10 senyawa
alkana
Suku ke
|
n
|
rumus molekul
|
nama
|
1
|
1
|
CH4
|
metana
|
2
|
2
|
C2H6
|
etana
|
3
|
3
|
C3H8
|
propana
|
4
|
4
|
C4H10
|
butana
|
5
|
5
|
C5H12
|
pentana
|
6
|
6
|
C6H14
|
heksana
|
7
|
7
|
C7H16
|
heptana
|
8
|
8
|
C8H18
|
oktana
|
9
|
9
|
C9H20
|
nonana
|
10
|
10
|
C10H22
|
dekana
|
Pemberian
nama alkana dilakukan dengan mengganti awalan alk- dengan suku kata lain berdasarkan
pada harga n. Untuk n = 1 sampai n = 4, awalan alk- berturut-turut diganti
dengan met-, et-, prop- dan but-. Sedangkan untuk jumlah atom karbon lima
sampai dengan sepuluh, digunakan awalan angka latin; pent- untuk 5, heks-
untuk 6, hept- untuk 7, okt- untuk 8, non- untuk 9, dan dek-
untuk 10.
2. Alkena
Tergolong
hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom
C yang berurutan, Alkena mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana. Oleh karena
itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Tabel
Lima
suku pertama alkena
Suku ke
|
n
|
rumus molekul
|
nama
|
1
|
2
|
CH2
= CH2
|
etena
|
2
|
3
|
CH2
= CH - CH3
|
propena
|
3
|
4
|
CH2
= CH - CH2 - CH3
|
1-butena
|
4
|
5
|
CH2
= CH - CH2 - CH2 - CH3
|
1-pentena
|
5
|
6
|
CH2
= CH - CH2 - CH2 -CH2 - CH3
|
1-heksena
|
(tampilkan
deret senyawa alkena seperti pada table di atas)
3. Alkuna
Alkuna
merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk
membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga
tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H.
Jumlah atom H yang dapat diikat berkurang dua, sehingga rumus umumnya menjadi
CnH2n+2
- 4H = CnH2n-2
(tampilkan deret senyawa alkuna)
D.
Tatanama
Tata
cara pemberian nama senyawa hidrokarbon berdasarkan standar yang diterbitkan
IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dijelaskan sebagai
berikut.
- Rantai karbon
berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai rantai
induk (rantai terpanjang tidak selalu berbentuk lurus, kadang bercabang). Carilah
namanya pada tabel suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dan
letakkan di bagian belakang.
- Hidrokarbon
bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau
beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini
disebut gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan
mempunyai rumus umum -CnH2n+1
Dengan
mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti terlihat pada
tabel berikut. Letakkan nama gugus cabang ini di depan nama rantai induk.
Tabel Beberapa gugus alkil
n
|
-CnH2n+1
|
Rumus struktur terinci
|
Rumus struktur
sederhana
|
Nama
|
1
|
-CH3
|
H
| - C - H | H |
-CH3
|
metil
|
2
|
-C2H5
|
HH
|| - C - C - H || HH |
-CH2-CH3
|
etil
|
3
|
-C3H7
|
HHH
||| - C - C - C- H ||| HHH |
-CH2-CH2-CH3
|
propil
|
4
|
-C4H9
|
HHHH
|||| - C - C - C - C - H |||| HHHH |
-CH2-CH2-CH2-CH3
|
butil
|
- Untuk menentukan
cabang pada rantai induk, rantai induk itu diberi nomor dari kiri atau
dari kanan sehingga cabang pertama mempunyai nomor terkecil.
contoh :
HHHHH
|||||
H - C5 - C4 - C3 - C2 - C1 - H
|||||
HHHH-C-HH
|
H
HHHHH
|||||
H - C5 - C4 - C3 - C2 - C1 - H
|||||
HHHH-C-HH
|
H
a. Menurut aturan nomor satu, rantai C terpanjang 5, jadi
menurut tabel ini, namanya pentana dan kita letakkan di bagian belakang.
b. Cabangnya adalah metil
c. Letak cabang itu pada atom C nomor dua dari kanan
(karena kalau dari kiri menjadi nomor 4).
- Kadang-kadang
terdapat
lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama, namanya tidak perlu
disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama awalannya
tri- , tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang
diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.
contoh :
HHHH
||||
H- 1C - 2C - 3C - 4C - H 2,3-dimetilbutana
||||
HH-C-H H-C-H H
||
HH
a. Rantai terpanjangnya 4, jadi dinamakan butana
b. Cabangnya adalah metil dan ada dua
c. Letak cabangnya pada atom C nomor 2 dan nomor 3.
Jika cabang-cabang itu berbeda, maka urutan menyebutnya
adalah menurut urutan abjad huruf pertamanya, cabang etil disebut dulu dari
cabang metil.(tampilkan contoh senyawa
hidrokarbon beserta penamaannya seperti pada gambar di atas)
E.
Cara merangkai
Bagaimana
kita dapat memperoleh molekul alkana yang lebih panjang dari molekul yang lebih
pendek? Gantilah salah satu atom H dari metana dengan gugus -CH3
maka akan kita peroleh molekul etana. Demikian juga jika kita mengganti salah
satu atom H dari etana dengan gugus -CH3 akan kita peroleh propana
yang rantai karbonnya lebih panjang satu lagi.
CH3-H
diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH3
CH3-CH2-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH2-CH3
CH3-CH2-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH2-CH3
Anda
boleh memilih salah satu atom H yang mana saja untuk diganti dengan gugus -CH3
dan anda akan memperoleh hasil penggantian yang sama. Kita mengatakan bahwa
setiap atom H terikat secara ekuivalen dengan atom karbon. Tetapi bila sekarang
anda akan mengganti salah satu atom H dari propana dengan gugus -CH3
anda akan memperoleh lebih dari satu macam hasil, perhatikanlah:
CH3-CH2-CH2-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
HCH3
||
CH3-CH-CH3 diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH-CH3
isobutana
Jelas terlihat bahwa
kedua hasil penggantian di atas berbeda, kita mengatakan atom H tidak lagi
terikat secara ekuivalen. Atom C yang terikat dengan satu atom C dan 3 atom H
disebut atom C primer, sedang atom C yang terikat dengan dua atom C den dua
atom H disebut atom C sekunder. Kedua hasil penggantian itu mempunyai rumus
struktur yang berbeda tetapi rumus molekulnya sama, peristiwa ini disebut isomer.
(tampilkan model cara merangkai seperti
pada uraian di atas).
F.
Contoh senyawa yang
mengandung hidrokarbon
Secara umum, komposisi minyak bumi dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel
1. Komposisi Elemental Minyak Bumi
Komposisi
|
Persen
|
Karbon
(C)
|
84
– 87
|
Hidrogen
(H)
|
11
– 14
|
Sulfur
(S)
|
0
– 3
|
Nitrogen
(N)
|
0
– 1
|
Oksigen
(O)
|
0
– 2
|
Berdasarkan
kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi menjadi golongan hidrokarbon dan
non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa logam.
1. Hidrokarbon
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang
utama adalah parafin, olefin, naften, dan aromat.
1.1. Parafin
adalah kelompok
senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus (alkana), CnH2n+2.
Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6),
n-butana (C4H10),
isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan
isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18).
1.2. Olefin
Olefin adalah kelompok senyawa
hidrokarbon tidak jenuh, CnH2n. Contohnya etilena (C2H4),
propena (C3H6), dan
butena (C4H8).
1.3. Naftena
Naftena adalah
senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus molekul CnH2n.
Contohnya adalah siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12) dan
sikloheksana (C6H12).
1.4. Aromatik
Aromatik adalah
hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang
membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen (C6H6),
metilbenzen (C7H8), dan naftalena (C10H8).
2. Non Hidrokarbon
Selain senyawa-senyawa yang tersusun dari atom-atom karbon dan
hidrogen, di dalam minyak bumi ditemukan juga senyawa non hidrokarbon seperti
belerang, nitrogen, oksigen, vanadium, nikel dan natrium yang terikat pada
rantai atau cincin hidrokarbon.
2.1. Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S),
belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’),
disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).
2.2. Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen dibagi menjadi zat-zat yang bersifat basa
seperti 3-metilpiridin (C6H7N) dan kuinolin (C9H7N)
serta zat-zat yang tidak bersifat basa seperti pirol (C4H5N),
indol (C8H7N) dan
karbazol (C12H9N).
2.3. Oksigen
Oksigen biasanya terikat dalam gugus karboksilat dalam asam-asam
naftenat (2,2,6-trimetilsikloheksankarboksilat, C10H18O2) dan
asam-asam lemak (alkanoat), gugus hidroksi fenolik dan gugus keton.
3. Senyawa logam
Minyak bumi biasanya mengandung 0,001-0,05% berat logam. Kandungan
logam yang biasanya paling tinggi adalah vanadium, nikel dan natrium.
Produk-produk Utama yang Bisa Diperoleh
1. Gas-gas hidrokarbon ringan
Komponen-komponennya adalah senyawa-senyawa parafinik dengan titik
didih normal < 30 oC dan pada tekanan atmosfer berwujud gas, yaitu metana (CH4),
etana (C2H6),
propana (C3H8),
isobutana (i-C4H10) dan n-butana (n-C4H10).
Gas-gas tersebut lazim disebut sebagai gas kilang.
2. Bensin (gasolin)
Mulanya bensin adalah produk utama dalam industri minyak bumi yang
merupakan campuran kompleks dari ratusan hidrokarbon dan memiliki rentang
pendidihan antara 30-200 oC
3. Kerosin, bahan bakar pesawat jet, dan minyak
diesel
Ketiga kelompok ini memiliki rentang pendidihan yang mirip. Kerosin
disebut juga dengan minyak tanah dan digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga. Rentang pendidihannya antara 175-275 oC.
4. Minyak bakar
Minyak bakar terbagi atas lima jenis, yaitu minyak bakar no. 1, no. 2,
no. 4, no. 5 dan no. 6. Minyak bakar no. 1 sangat mirip kerosin tetapi memiliki
titik tuang dan titik akhir rentang pendidihan yang lebih tinggi. Minyak bakar
no. 2 (IDO=Industrial Diesel Oil) sangat mirip dengan minyak diesel otomotif.
Minyak bakar no. 1 dan no. 2 serta kerosin, bahan bakar pesawat jet dan minyak
diesel biasa disebut sebagai BBM distilat (distillate fuels). Minyak bakar no.
4, no. 5 dan no. 6 disebut BBM residu karena berasal dari sisa distilasi minyak
bumi mentah pada tekanan atmosferik.
5. Produk-produk lain
Produk-produk lainnya seperti minyak pelumas,
petroleum waxes (lilin), petroleum greases (gemuk), aspal dan kokas.
Comments
Post a Comment